Sabtu, 23 Juli 2011

LIFESTYLE JAMAN SEKARANG

Handphone Blackberry


     Sudah bukan rahasia lagi di kota-kota besar, bahkan mungkin mulai masuk ke pelosok-pelosok daerah sifat mayoritas orang Indonesia, yaitu "LATAH". Masyarakat kita latah, ikut-ikutan, gaya-gayaan, atau bisa juga disebut mental konsumen. Sebelumnya mohon maaf jika ada yang tersinggung setelah membaca sedikit tulisan ini. Bukan bermaksud untuk mengkritik tetapi hanya sekedar ingin berbagi pandangan saja bagi yang membaca. 

     Sebagai generasi muda Indonesia sendiri saya merasa gerah dengan mental kebanyakan masyarakat kita yang suka ikut-ikutan, mental konsumen, mental mainstream. Semua yang datangnya dari luar asalkan nge-trend, langsung saja diserap oleh setiap insan yang menamakan dirinya trendy dan update person. Menurut saya update bukan berarti tahu segala macam hal, bahkan mengkonsumsi apapun yang dilihat di luar yang sedang nge-trend dan menyerapnya begitu saja.

     Kita ambil beberapa contoh, misalnya gadget blackberry, android, I-phone, IPAD. Berlanjut ke beberapa produk konsumsi bahkan lifestyle, mulai dari gelang PB atau Power Balance, berlanjut ke es krim Magnum yang heboh karena banyak dicari-cari oleh para ABG mulai dari SD, SMP, SMA bahkan hingga mahasiswa.

     Yang dibahas disini bukan merk dan produk di atas, yang dibahas adalah kita sebagai targetnya. Target dari kampanye merk-merk diatas sebagai target pasar terbesar di dunia. Mulai dari blackberry, beberapa waktu lalu RIM menyatakan tunduk pada peraturan negara kita yang mendesak agar fitur blackberry yang bisa mengakses pornografi di blackberry agar di stop dan di filter. Mengapa sebuah produsen sebesar RIM sampai mau tunduk dengan aturan di negara kita? Karena kita adalah salah satu target pasar terbesar dari berbagai macam produk yang dikeluarkan oleh blackberry sendiri. RIM tidak akan melepas begitu saja target pasar terbesar mereka.

     Kita tidak akan pernah menjadi raja di negeri sendiri apabila kita selalu didikte oleh produk-produk lain yang berasal dari luar negeri. Indonesia sebagai bangsa yang latah, suka ikut-ikutan, sekedar gaya-gayaan, atau memang mental konsumen. Sering kali saya suka tertawa sendiri melihat berbagai macam fenomena dan kejadian di negara ini. Berbagai macam bentuknya, macam-macam caranya, dan macam-macam pula tanggapannya. Mulai dari demam blackberry, demam handphone android, demam gelang power balance, demam es krim magnum, dan lain-lain. 

     Tetapi semua kembali kepada hak masing-masing untuk melakukan apapun, dimanapun, dan kapanpun. Saya hanya seorang mahasiswa biasa yang berusaha menulis agar bisa dibaca dan mungkin ditanggapi oleh pembaca yang sejalan pikirannya atau bahkan mungkin oleh pembaca yang tidak setuju dengan tulisan ini. 

*daftar bacaan : kaskus.us

Tidak ada komentar:

Posting Komentar